Semarang, 25 April 2025 – SDGs Center LPPM UNDIP berkolaborasi dengan PT PLN dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dalam meluncurkan Program Kolaborasi Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan, Restorasi Ekosistem, serta Pemberdayaan Masyarakat di Wilayah Laut dan Pesisir Utara Jawa Tengah. Program ini merupakan bentuk sinergi antara dunia akademik, BUMN, dan pemerintah daerah dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya di wilayah pesisir yang rentan secara ekonomi dan ekologis.
Acara berlangsung di Ruang Sidang Rektor UNDIP, Tembalang, pada Jumat, 25 April 2025 pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., Ketua SDGs Center LPPM UNDIP, Prof. Dr. Denny Nugroho Sugianto, S.T., M.Si., Bupati Demak dr. Hj. Eisti’anah, S.E., serta perwakilan dari PT PLN dan PT Pelindo. Hadir pula para kepala desa dan warga penerima manfaat dari tiga desa pesisir di Kabupaten Demak, yaitu Desa Morodemak, Desa Purworejo, dan Desa Margolinduk.
Acara dibuka dengan sambutan dari Rektor UNDIP yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mencapai ketahanan pangan dan perlindungan ekosistem laut. Sambutan kemudian dilanjutkan oleh Prof. Dr. Denny Nugroho Sugianto yang memaparkan mengenai kolaborasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) antara PT PLN, PT Pelindo, dan SDGs Center UNDIP yang telah berhasil menjangkau tiga desa pesisir tersebut. Dalam sambutannya, Bupati Demak menyampaikan apresiasi atas perhatian berbagai pihak terhadap masyarakat pesisir dan berharap program ini dapat menjadi model replikasi di daerah lain. Perwakilan dari PT PLN dan PT Pelindo juga menyampaikan komitmen perusahaan dalam mendukung pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.
Puncak acara diisi dengan penyerahan bantuan teknologi untuk masyarakat pesisir yang mencakup tiga aspek utama. Pertama, Teknologi Penangkapan Ikan Berbasis GPS berupa alat fish finder untuk meningkatkan efisiensi dan hasil tangkapan nelayan. Kedua, Teknologi Pengolahan Limbah Perikanan berupa kompor dua tungku, regulator gas, tabung gas 3 kg, panci, dehidrator, dan grinder sebagai upaya mengurangi limbah dan meningkatkan nilai tambah produk sampingan perikanan. Ketiga, Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan yang meliputi food processor set, cookware set, set pisau dan sutil, talenan set, mesin pengemas vakum, measuring cup, timbangan digital, plastik pengemasan, spinner, serta perlengkapan memasak lainnya. Seluruh bantuan juga disertai dengan modul pelatihan untuk mendukung pemanfaatan alat secara optimal.
Selain bantuan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, juga dilakukan penyerahan simbolis Artificial Patch Reef (APR) dan Artificial Fish Apartment (AFA). Struktur ini merupakan solusi inovatif untuk memulihkan habitat laut yang rusak, dibangun dari material beton dan limbah Fly Ash Bottom Ash (FABA) yang ramah lingkungan. Kehadiran APR dan AFA diharapkan mampu menjadi rumah baru bagi berbagai biota laut, memperkaya biodiversitas, serta mendorong pemulihan ekosistem pesisir secara berkelanjutan.
Melalui program ini, diharapkan masyarakat pesisir dapat lebih mandiri secara ekonomi, menjaga kelestarian lingkungan laut, serta menjadi pelaku utama dalam menciptakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. UNDIP bersama mitra strategisnya berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan, khususnya di wilayah pesisir Jawa Tengah.